Selasa, 08 Mei 2012

Blind Date ohmaygad i'm blind part 1

"Happy Birthday Annabella"...aku men-snozze alarm blackberry dan beranjak ke kamar mandi..
memandang cermin berputar-putar..memandangi wajah dan melihat apakah sudah ada kantung mata dibawah mata..sudah adakah bintik hitam yang ditakutkan..bagi wanita dark circle dimata lebih menakutkan dari segala bentuk ketakutan didunia..kerutan diwajah itu seperti pertanda kejayaanmu sebagai wanita akan berakhir..seperti lingkaran-lingkaran pada batang pohon pohon besar..semakin tua, maka akan mempunyai lingkaran umur yang semakin banyak dan sudah siap untuk tumbang..seperti wanita yang cepat atau lambat menyaksikan lingkaran matanya menggerogoti kecantikannya dan bersiap mengalah pada kenyataan yah bahwa dia sudah saatnya tumbang.

mematutkan wajahku pada cermin, cepat atau lambat aku akan punya kerutan itu, dan semahal-mahalnya obat yang aku pakai sekarang untuk mencegahnya..itu tidak berhasil menutupi kenyataan itu dan secanggih-canggihnya technlogi sekarang untuk menghilangkan itu..tidak bisa membohongi hati bahwa pada kenyataannya yaa sekarang kita bertambah dewasa. setelah melakukan ritual tahunan melihat garis hitam setelah bertambah umur, aku meraih handphoneku melihat seberapa besar aku dianggap didunia ini. aku tersenyum ada ucapan yang menggantikan kesedihanku setiap ulang tahun. bagaimana tidak dsedih, dengan ulang tahun kamu kehilangan umurmu satu tahun dan tinggal menunggu waktu saja akan tergantikan dengan yang lain. bertambah tua, bertambah masalah, mendekati kematian, dan siap untuk terhilang. mungkin ini alasannya setiap orang merayakan ulang tahunnya, mendapat ucapan dan harapan dari teman-temannya..agar yang berulang tahun tidak meratapi diri bahwa usianya berkurang satu tahun lagi dan sadar dia belum melakukan apa-apa ditahunnya kemarin.

ada dua missed call, aku tahu siapa yang menghubungiku tanpa harus lagi membuka catatan panggilanku..aku men-dial nomor itu dan terdengar suara dari sana..
"Happy birthday dear my daughter annabella..wah ga kerasa udah 25 tahun loh, sukses dikarirnya, sering-sering traveling, mencapai mimpi, deket ama Tuhan, ga lupa berdoa dan dapet pasangan"
aku sudah hapal suara disana, harapannya setiap tahun, dan hal yang dibicarakannya..tentang pasangan..what..selalu berulang ulang sejak 5 tahun belakangan ini..mereka ya orang tuaku selalu membicarakan tentang ini.. memberikan petuah ini itu..tentang bagaimana mendapatkan jodoh..mereka bilang aku terlalu tertutup..setelah tahu temanku..mereka bilang aku terlalu terbuka..mereka takut aku tidak mendapatkan jodoh..mejadi perawan tua yang menangisi masa tuanya dengan crostich ditangan..mengelus anjing kesayangannya dan mati sia-sia karena tidak pernah merasakan apa itu dicintai..

aku tidak pernah takut dengan semua itu, karena hidup adalah pilihan. dan kamu harus memilih antara karirmu, masa depanmu atau jodohmu..jodoh itu akan datang bukan dicari..harus aku jelaskan apalagi kepada mereka..bahwa akan tiba waktunya..akan tiba..nanti suatu saat nanti..bukan sekarang..karena yang terbaik selalu datang dibelakang dan membuat kita yakin untuk memilihnya sebagai yang pertama dan terakhir buatku dan memutuskan menyerahkan semua ego, harga diri, prestis, beban, bahagia, senang, sedih bersama dia. dan buatku mengambil keputusan itu adalah sangat sulit..dimana aku masih merasa aku dapat berdiri dikaki aku sendiri sebagai wanita sukses tanpa ada pria dibelakang aku..

mengakhiri semua wejangan yang seperti diulang-ulang sejak aku berumur 20 tahun sampai sekarang..kata-kata yang sama..hanya berbeda saat mereka menyebutkan angka umurku dan ya mereka semakin gencar mencecarku dengan kenyataan wanita mempunyai kadar kadaluarsa untuk menemukan cintanya...memberikan peringatan seakan sebelum semuanya terlambat dan aku akan menghilang termakan waktu dan jaman..aku hanya menjawab ya tanpa memberi alasan..sebenarnya banyak sekali argumen yang dikeluarkan untuk menyanggah semuanya..tapi aku sadar semuanya tidak berguna.. sia sia..dan aku menutup telepon itu dengan mood yang berbeda..aku kacau...

aku mendial telepon satu lagi seolah sudah tahu dia yang kedua menelepon setelah kedua orang tuaku..dan aku tahu dia pasti masih disana..karena dia tahu kebiasaanku menelepon orangtuaku dulu dan baru menelepon dia..aku menghadap jendela dan merasakan angin meniup ujung hidungku dengan lembut..tapi aku masih kacau seperti yang kemarin-kemarin..terdengar suara disana..serak..suara yang khas yang sama seperti tahun tahun kemarin..ia juga membuka tirai dan melambai kearah jendelaku..apartemen kita sama hanya berseberangan gedung saja..berhadap-hadapan sehingga aku bisa melihat dia dari jendela kamarku..dia mengeluarkan kue ulang tahun dan menyalakan lilin 20+5..dan menyuruh aku mengucapkan wish diulang tahunku ini..aku tersenyum..aku tahu kemana tempatnya kalau hati sedang kacau..butuh tempat curhat..hanya membuka jendela menelepon dia dan tertawa melihat kekonyolannya..aku mengucapkan wish aku dan pura pura meniup lilin dari jendela kamarku keseberang sana..dan angin yang membawa nafasku sampai kesana dan meredupkan lilin itu..aku masih tertawa melihat angka itu..20+5..sejak umur 20 tahun dia selalu melakukan ritual yang sama seperti ini..meneleponku pukul 00.00, menungguku selesai mendengarkan petuah orang tuaku, menunggu  dengan sabar diujung jendela, membawa kue berangka 20 dan angka tambahan umurku, menyuruh make a wish lewat telepon dan meniup kue dengan jarak jauh..dan mengobrol sampai pagi didekat jendela dan sampai akhirnya keesokan harinya dia muncul didepan pintu kamarku dan membawa hadiah yang aku suka.

"dan terima kasih sudah melakukan hal yang sama setiap tahunnya,Tryan". terima kasih kamu masih mengingat ulang tahunku..dan pertanyaan sama dariku setiap tahun mengapa kamu masih saja mengucapkannya dari ujung sana, apa kamarku terlalu jauh untuk dicapai sehingga kamu masih saja merayakan ulang tahunku dari jarak seperti ini"..aku bertanya sambil tertawa-tawa dengannya disana.
"dan pertanyaanku masih sama, apa perasaanmu masih kacau setelah mendengarkan petuah orang tuamu tentang jodoh, dan sekarang kamu lebih baik setelah melihatku walau dari jarak seperti ini, apa petuahnya masih sama seperti yang kemarin"tanyanya menggoda..menggodaku untuk melompat kejendelanya dan menumpahkan krim kue itu ketubuhnya
Seperti masuk dalam dejavu untuk kesekian kalinya..bangun pada tanggal yang sama pukul 00.00 mendengarkan petuah yang sama..seakan orang tuaku menulis di buku agendanya dan membacakan tiap tahunnya seperti text proklamasi setiap peringatan kemerdekan indonesia. dan trian melakukan ritual yang sama tiap tahunnya dengan membenahi moodku dari jarak ujung jendela disana...semuanya berulang selalu berulang seperti tahun tahun kemarin..
sepertinya aku lupa untuk mengenalkan siapa makhluk yang bercuap cuap dari ujung jendela disana..yang menangkan aku dari semua tuntutan orang tuaku tentang jodoh itu..sayangnya dia bukan pangeran itu, keterbiasan yang sangat membuatku tidak bisa menjadikan dia masuk dalam duniaku..pertemanan itu yang tidak bisa membuatku mengenalkan dia sebagai jawaban atas desakan orang tuaku dan ketidak tahuanku dan ketidak mauan aku untuk berpisah dengannya membuat aku takut membiarkan perasaanku tercampuri dengan apa yang dinamakan itu cinta..jadi lebih baik seperti ini..disampingnya..tertawa dengannya tanpa dicampuri suatu unsur yang dinamakan perasaan lebih dari seorang teman.

"5 tahun berlalu yan, dan aku takut apa yang diberitahu orangtuaku benar terbukti, sepertinya aku benar-benar harus mulai mencari jodohku..kalau tidak datang berati sudah saatnya untuk mencari..siapa tahu dia sebenarnya mau datang padaku..tapi dia tersesat butuh bantuanku untuk menemukannya..kalau aku masih duduk disini menunggu kapan dia akan menemukanku". terdengar trian tertawa geli 
"Kamu berbeda dari tahun kemarin, sepertinya kamu berhasil terpengaruh oleh kata orang tuamu. kalau memang dia tersesat, tunggu aja, kamu bisa buktikan bahwa dia bener-bener mau mencari kamu..kalau dia ga serius..dia pasti udah pulang dari dulu dulu..kalau dia benar-benar tersesat dan dia tetep nyari kamu tidak menyerah sampai menemukan kamu yang emang nungguin dia..berarti dia bener-bener layak buat kamu..kamu mau kan dapetin yang kayak gitu"
"yaa aku mau yang kayak gitu, tapi kalau dianya keburu menyerah lalu pulang...aku menunggu disini sampe hujan, panas, hujan lagi panas lagi...kapan aku bertemu sama dia.."
"tidak usah takut, love will find a way, tapi sebenernya kalau kamu sadar, jodohmu sudah dekat kok, ada disekeliling kamu..tapi kamu tidak menyadari dia udah ada buat kamu"
seketika jantungku berdebar kencang, otakku mulai mengekspektasikan sesuatu, tubuhku terasa ringan,  nafasku menghangat seperti siap menerbangkan balon udara diangaksa aku berharap kalau ia menjawab bahwa jodohku itu..
"heh memang siapa" aku berseru antusias..aku sudah menyiapkan hati untuk mendengarkannya..
"Pak Somad, security apartemenmu..dia selalu ada 24 jam buat menjagamu". dia menjawab semuanya santai..dan dia menurunkan lagi balon udara yang hampir saja membumbung tinggi..terhempas jatuh..
dan aku semakin ingin melemparnya dengan persedian tomat dilemari esku dan melemparkan ke kamarnya sekarang..aku menyadari bahwa kita akan tetap seperti ini..akan hangat, tertawa, bergurau, dan akan tetap seperti ini tidak lebih dari ini..maka aku harus menjaga ekspektasi otakku jika tidak mau terluka atau kehilangan dia karena perasaan yang bernama cinta.
"Terima kasih sudah mengatakan pak somad itu jodohku, kok kamu tahu sekali apa yang dipikiranku..tapi aku sepertinya tetep kukuh ingin mencari jodohku dan sepertinya aku menemukan ide yang bagus untuk itu"
dia tertawa renyah, tawa yang sebenarnya aku selalu ingin dengar..mendengar tawanya seolah aku menjadi wanita sempurna yang terlucu didunia ini..walaupun di dunia aku dan dia..dia menanyakan apa rencana aku untuk menemukan pangeranku dan terdengan penasaran dari ujung jendela sana...
"Sepertinya aku akan mencoba untuk melakukan..ehm..ehm mencari pasangan lewat..ehm..Blind Date.."
kataku sambil menggigit ujung bawah bibirku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar