Rabu, 26 Oktober 2011

A cup of Tear in Tea leaves

Me like a tea bag
you will never know how strong i am
until you put me into the hot water
so, just wait in tea time, anyone

Aku menggelayut manja pada bahu lelaki itu, dan memilih menjatuhkan pilihan kepada kedai teh langgananku..Ia terlalu cinta padaku sehingga menurut saja kemana aku akan membawa dia..ke neraka sekalipun.."Terima kasih" aku mengucapkan kalimat itu sambil tersenyum pada pelayan yang membawa menu pilihan berbagai ramuan teh. sesungguhnya tanpa dia menyodorkan tulisan tersebut aku sudah tahu akan memesan apa. karena teh dan aku bagaikan kekosongan yang saling mengisi dan ia telah banyak masuk merasupi otakku. Dihadapanku tersedia poci mungil terbuat dari porselen bening berwarna putih yang berisi air panas. Aku melirik ke samping cangkirku membuka bungkus teh Chamomile yang aku pesan dan menciumnya dalam-dalam sebelum ia larut bersama air panas itu. lelaki itu menurunkan buku yag sedari tadi dibacanya dan tersenyum melihat kebiasaanku. Dia tahu benar akan kecintaanku pada bungkus teh kering ini dan kebiasaanku menghirup baunya..sepertinya dia tahu banyak tentangku..tetapi aku tidak..Aku mengendus-endus bungkusnya dan dapat mencium aroma teh kering. dengan cekatan aku meramu teh untukku dan lelaki itu, kutarik talinya agar terlepas dari bungkus dan kutuangkan air panas dari cangkir..

Angin semilir meniup beberapa ujung rambutku, matahari memudar dari kekuatannya siang tadi dan mengeluarkan warna kemerahan yang sangat jelas apabila dilihat dari tempat dudukku sekarang..kegiatan paling menyenangkan adalah menghirup teh sambil menikmati pulasan langit senja. Aku menopang daguku sedangkan tangan kiriku sibuk mengaduk teh yang sudah mulai larut dengan air panas yang kutuang.. perlahan warna air dalam cangkirku bergradasi menjadi cokat keemasan, liukan kepulan asap dari teh itu mengenai mukaku menjadi terasa lebih sejuk.. aku menetapkan pandanganku pada lelaki didepanku..dia tetap tidak bergeming walau sudah setengah jam aku memandangnya sembari mengaduk isi cangkirku. Dia sibuk dengan duniannya sendiri.. akhirnya dia tersadar dan melihatku sedang menatapnya..Ia tersenyum dan mengelus punggung tanganku..aku hanya terdiam dan membalas senyumannya denga tetap mengaduk isi cangkir itu..kalau saja bukan karena dia, aku tidak akan pernah duduk membuang waktuku bersama lelaki ini didepanku..

Sejujurnya karena aroma teh dan suasana kedai ini aku menikmati setiap detik dalam kebisuan ini, aku memandang teh yang sudah berubah semuanya dan larut mewarnai air yang tadinya bening menjadi warna coklat keemasan yang aku suka. Sembari memasukan sedikit gula rendah, kuaduk perlahan dengan sendok kecil. Hemmmm..aku menggumam pelan, aromanya sangat wangi, cuping hidungkumenyesap uap chamomie tea yang menari dari cangkir yang kupegang erat erat dari kedua tanganku. perlahan aku minum seteguk demi seteguk. kehangatan mulai menjalar dari kerongkongan sampai seluruh tubuhku. Euforia kemenangan dan memoriku keluar disetiap tegukan teh hangat ini.

Ada yang bergetar dari tasku dan sepertinya ada pesan masuk di Blackberryku..Tanpa melihatnya aku sudah tahu siapa orang yang mengirimkan pesan itu dan aku bisa menebak apa pesan yang dikirimkannya padaku. Aku yakin sekali itu kamu Christ, Christian lelaki yang mengaku pria terhebat di jagad raya ini hingga membuat semua wanita termasuk aku menangis menghiba cintamu..Aku yakin sekali itu pesan darimu sekarang kamu membutuhkan aku..untuk menolong adikmu..sekarang kamu sibuk mencariku untuk sekedar curhat dengan mata sembab karena baru merasakan bagaimana rasanya kehilangan. Aku tahu apa yang kamu mau ceritakan Christ, bukannya aku yang paling mengerti kamu selama ini? Sepertinya air matamu tidak akan cukup untuk mengganti darah yang diperlukan adikmu yang sedang sekarat itu.. kamu pasti terkejut aku tahu dari mana berita itu..sudahku bilang aku paling mengerti kamu..Kamu tahu aku mencintaimu..tapi kamu meninggalkanku..Aku tahu kamu sangat mencintai adikmu..Aku tahu adikmu sangat mencintai lelaki didepanku..dan Aku tahu lelaki didepanku ini mencintaiku..jadi tidak salah kan aku mengambil kesempatan ini untuk membalas perbuatanmu..

Aku tahu sekarang pasti sedang ada banyak darah menempel dibajumu..darah adikmu yang tercecer karena tidak terima lelakinya ada bersamaku menemaniku menyeruput teh senja ini.. setidaknya kamu harus tahu bagaimana perasaanku malam itu, ketika kamu lebih memilih wanita itu daripada aku..untung saja aku memilih caraku sendiri..menelepon temanku malam itu dan menyusup ke kamar mamiku malam itu..kalau tidak mungkin nasibku akan sama seperti adikmu dan sekarang tidak bisa menyesap teh ini dalam dalam merasakan euforia atas permainan ini. Wajah tampanmu yang waktu itu pernah mengusik malamku pasti sedang dijalari keringat dingin menunggu vonis dokter tentang hidup adikmu..sebenarnya aku kasihan padamu? tapi bukankah kamu cowo hebat yang tidak akan pernah menangis? menganggap wanita hanya sebagai pemujamu? menganggap cinta hanya sebatas berhala uang saja? Jujur saja aku tergila-gila padamu waktu itu..duniaku jungkir balik karenamu..tapi bukankah cinta yang mendalam bisa berubah menjadi benci yang mendalam pula?..Aku bisa bayangkan betapa bangganya kamu bisa membuatku menangisimu, mengisi timeline twitterku dengan kalimat-kalimat yang sangat desperate jika aku baca lagi hari ini, betapa bangga kamu menceritakan kepada teman temanmu berapa banyak wanita yang telah dibuat menangis olehmu.. hebatnya kamu mengucapkan dengan terbahak-bahak menyalahkan aku mudah jatuh dalam mulut manismu..betapa menyedihkan aku percaya pada semua perkataanmu..ya memang aku akui itu semua kesalahanku tertawalah sampai kau puas...tapi apakah kamu masih bisa tertawa sekarang sayang?

Sambil mengecup teh sekali lagi, Aku memandang lelaki didepanku..tidak ada yang spesial dari dirinya..jauh dari kriteriaku karena kriteriaku sebenarnya adalah kamu. tetapi dia yang bisa membalas perlakuanmu kepadaku..kamu pernah mendengar kan aku pernah berkata "I will not damage my french menicure with plies of dirty laundy" jadi aku bisa menggunakan siapa saja untuk menjatuhkanmu sayang..Aku tersenyum pada lelaki itu..tepatnya menarikan bibirku dengan terpaksa memberikan senyuman terbaikku tanpa ada rasa padanya..dia terlihat sangat bahagia tetapi sekali lagi ia masih berkutat lagi pada bukunya..Aku tidak tahu Christ, mengapa adikmu suka pada lelaki ini..mungkin karena mereka ada didunia yang sama bukan dunia yang aku tempati sekarang...tetapi aku tetap memilih dia karena hanya dia yang dapat membuatmu tahu bagaimana rasanya ditinggalkan.
Ponselku bergetar lagi, aku merogoh tasku dan mematikannya tanpa melihat layarnya. Aku tahu itu kamu tidak lain dan tidak bukan menghibaku untuk membawa lelaki itu untuk menjenguk adikmu sekarat mengucapkan bahwa ia mencintainya dan menjadi pangeran untuk putri kesiangan..sebagai wanita sebetulnya aku kasihan pada adikmu tapi bagaimana lagi karma akan datang pada siapapun dan aku sedang membuat karma itu datang menghampirimu. ku biarkan saja layarku berkedip-kedip menerima tlepon darimu..bilang saja aku sedang rapat dengan klien, kamu tahu kan aku adalah wanita sibuk, kamu sendiri yang bilang kamu takut aku tidak ada waktu buatmu..aku rela memberikan waku sabtu dan mingguku padamu dengan menjejal merampungkan tugas dihari sebelum itu hanya untukmu tapi apa kenyataannya kamu tetap meninggalkanku kan Christ?..Jadi aku harap kamu maklum aku menggunakan alasan rapatku untuk tidak mengangkat telepon darimu..

Aku mengangkat dan menandaskan teh charmomile di cangkirku..berniat meramu teh yang kedua..aku melirik ke lelaki itu..tehnya masih utuh belum terjamah..dia tidak menggilai kopi sepertiku..lihat saja disini saja sudah terasa perbedaannya..Aroma Chamomile masih menggelitik indra pengecapku. ku teguk perlahan-lahan dan merasakan sensasinya berulang melintasi kerongkongan...ahh..mungkin kamu masih bertanya tanya kenapa aku memilih lelaki bernama Yung ini dan tidak memilih lelaki lain.. Jawabanya sederhana yaitu karena aku tahu adikmu mencintainya dan kamu sangat mencintai adikmu..Jangan salahkan aku ketika aku tidak sengaja bertemu dengan salah satu adik kelasmu..Ia menceritakan tentangmu yang waktu itu tidak ingin aku dengar apa apa tentangmu..tapi ia menceritakan satu hal yang mengusikku dan membuatku membuat ide ini..aku tidak menyangka hasilnya akan seperti ini..tapi maaf yah sayang, aku hanya ingin kamu tahu bagaimana rapuhnya hati seorang wanita itu..

Cangkirku mulai kosong dan au berniat mengulangi ritual awal lagi air kembali kutuang dalam cangkir yang mulai kosong.kuulangi lagi ritual awal menopang dagu, melihat kearah dia yang masih melakukan hal yang sama, melepaskan kantung teh dari talinya mengaduk dan menunggu gradasi teh tercampur semua memenuhi warna cangkir tersebut.. boleh kamu bilang bahwa aku masih sangat mencintaimu..tapi itu sudah berkembang menjadi rasa benci yang mendalam sehingga aku sangat ingin menghancurkanmu..membuatmu merasakan apa yang pernah kamu buat dalam hidupku..kamu bilang aku ini bukan wanita yang sempurna yang seperti kamu mau, bukan wanita kaya, aku tidak ada waktu buatmu..tetapi aku bisa merebut lelaki itu dari tangan adikmu dan sekarang adikmu yang bodoh itu sedang merenggang nyawa hanya karena kehilangan lelaki yang tak berharga ini..walaupun aku benci sekali mengatakan aku beruntung mendapatkan lelaki ini..setidaknya aku bisa membuat hidupmu sama berantakan seperti waktu aku kehilanganmu..

Aku berpindah posisi dudukku ke tempat lelaki itu..aku menurukan buku bacaan yang sedari tadi menjadi penghalang kita..aku merengkuh wajahnya dan menyentuh bibirnya membayangkannya sehangat teh chamomile. Dia terlihat kaget namun terlarut denganku. setidaknya aku hanya bisa memberikan itu bukan hatiku, berpura-pura aku mencintainya dan aku ingin meminta maaf aku menggunakannya untuk menciptakan karma untukmu Christ..kalau kelak laki laki itu tahu tentang kenyataan ini dia harus meminta pertanggung jawabanmu atas perbuatanmu mengoyakan hati seorang wanita. Aku memang pendiam Christ, tampak lemah, sangat mencintaimu, sukarela untuk diinjak injak oleh mu, sangat mengharapkanmu, memujamu sampai membutakan duniaku. Namun jangan berbangga hati dulu Christ, semua perbuatanmu telah tersimpan rapi di memoar hatiku. Sakit hatiku bisa kubungkus dengan senyuman dihadapanmu..
kekecewaanku terpendam dibalik candaku..dendamku terkubur di dalam kata-kata seakan aku masih mengharapkanmu. tapi Christ, kamu harus tahu aku tidak selemah itu, sayangku aku harap kamu bisa memakluminya dan tahu posisi mengapa aku melakukan ini padamu yah.. Aku memainkan sendok kecil dalam cangkir, Lelaki itu masih memegang tanganku seakan takut kehilanganku..tapi maaf dapat aku pastikan cepat atau lambat aku akan berlalu daripadamu..tapi kubiarkan dia bahagia menari seperti teh mengacau di cangkirku senja ini. Angin mulai menusuk tulang, dan aku mencecap teh satu kali lagi dan membiarkan hangatnya menjalari tubuhku...


Me like a tea bag
you will never know how strong i am
until you put me into the hot water
so, just wait in tea time, anyone

1 komentar:

  1. Waah, ceritanya bagus, Vre, kayak "sweet revenge" gitu :D

    Happy blogging, sist *(^-^)*d

    BalasHapus