Sabtu, 28 Januari 2012

Terima kasih telah membunuhku

Terima kasih kau telah membunuhku
Yang kusayangi yang kepada orang dimana mimpiku berlabuh
Taukah kamu kutunggu setiap matahari terbit
Namun kamu datang seperti senja yang menggigit matahari ke peraduan membunuhnya disaatnya sedang gemerlap cantik
Terima kasih untuk telah membunuhku yang sedang tertatih untuk hidup lagi
Kematianku karena kebodohanku
Kau tenggelamku aku kedalam perjanjian perjanjian yang meluruhkan seluruh pemahamanku
Sampai aku mabuk, tidak sadar, terjerembab, dan terjatuh dalam jurang itu sekali lagi..
Aku mati tak sadarkan diri..karena kamu
Kematianku karena kebodohanku
Membiarkanmu tersenyum dalam impian khayalan sentrisku
Membaca setiap manismu sebelum masuk dalam mimpiku
Memikirkan bahwa kamu lelakiku..membiarkan jarimu menyusup dalam dinginnya jariku..
Dan aku jatuh sekali lagi..kejatuhan yang berujung pada kematianku
Tahukan kamu, senyummu berpedang..menghujamku perlahanlahan, aku mati aku mati..
Saat itu aku diam sendiri dalam bingar, kabur dalam kesepian, hilang dalam otak dan mati..meratapi setiap kenangan yang aku minum
Aku terbuai dalam halusinasi indah tentang kamu..aku makan..aku minum..sampai aku mati kekenyangan
Kematian karena kebodohnaku
Saat segala yang kukira manis..ternyata hambar dimatamu..karena kamu sudah banyak mengeluarkan yang manis
Saat segalanya kubilang fuschia..itu hanya berarti putih dihadapanmu..tidak ada yang spesial
Aku membelakangimu saat itu..aku malu..
Malu karena aku sedang menanti dalam kematianku lagi
Kematian rasa dan makna dan membangunkan aku dari mimp yangi dibuat indah dari kenyataan buruk..
Maka terima kasih telah membunuhku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar