Ku coba merangkaikan bayanganmu..Hanya mampu memandangmu dari belakang..mereka-reka matamu menjadi milikku..namun sebatas impianku saja..kau tetap membelakangiku..ku tetap menikmati bayanganmu dari kejauhan..itulah saja cara yang bisa untukku menghayatimu.
Saat duniapun tiada..Aku tetap mengamatimu dari belakang..Dirimu jauh didepan sana..seseorang yang dekat dimata namun jauh diujung langit..Namun jangan pernah memalingkan mukamu..menatapkan wajahmu kedepanku.. karena aku mungkin tidak mampu lagi bermain isyarat dan semua kata cintapun terucap.. Dan aku tidak mampu melihat kenyataan apakah kau akan menggapaiku ataukah membelakangiku dan mempercepat langkahmu sehingga aku tak bisa melihatmu lagi
Hanya rasakan isyarat yang kukirimkan lewat Langit, Hujan udara dan hangatnya nafasku
nikmatilah saja tanpa perlu kau sentuh impian, harapan dan jiwaku disana yang hidup hanya untuk diam dan menunggu..Nikmatilah isyarat yang tak terucap..bisikan yang kau tangkap..tanpaku harus menunjukannya..Terdiam mendengarkan ricikan air, kesunyian udara, bulan, bintang, angin malam, puisi dan waktu..karena disitu ada cintaku..
Hanya itulah caraku untuk menyampaikan cintaku pada mu.. Impian dan kehidupanku
.. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."
http://musiklib.org/Dewi_Lestari-Hanya_Isyarat-Lirik_Lagu.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar